Kamis, 31 Mei 2012 1 komentar

CERITA DI BALIK TUGAS ANALISA DATA SEISMIK

Satu pekan yang benar -benar menguras energi. Setelah melewati hari-hari super sibuk dalam satu pekan terakhir, akhirnya saya bisa terjun kembali dalam lalu lintas dunia maya ini. Sempat vakum seminggu akibat padatnya jadwal perkuliahan dibarengi tugas-tugas yang njelimet, akhirnya sejenak saya bisa bernafas sedikit lebih bebas.

Terlepas dari semua aktifitas yang saya jalani, serta tugas-tugas perkuliahan yang saya tuntaskan, sebenarnya ada satu tugas yang menghadirkan makna tersendiri bagi saya. Tugas yang saya maksudkan itu adalah Tugas Analisa Data Seismik. Tugas tersebut diberikan oleh dosen saya, pak Subardjo, dengan intensitas waktu pengerjaan yang cukup lama dan dikumpulkan saat UTS (midsemester). Tugas yang beliau amanatkan, yakni kami para peserta didik diharuskan membuat sebuah jurnal ilmiah dengan konsep membandingkan 2 gempa bumi besar yang belum sedekade lebih pernah mengguncang Aceh; gempa bumi Aceh 26 Desember 2004 dan gempa bumi Aceh 11 April 2012. 

Kami peserta didik dengan persepsi dan kearifannya masing-masing diharapkan mampu untuk menemukan perbedaan dari segi karakteristik di antara ke dua gempa yang terjadi. Setelah mampu memahaminya, maka dengan begitu, pemahaman kami bisa dieksposisikan bagi sesama yang juga membutuhkan penjelasan lebih rinci dengan konsep yang mudah dipahami. Penjelasan dari pemahaman kami tersebut lah yang dianjurkan oleh pak Subardjo untuk dituangkan dalam bentuk tulisan berupa Jurnal Ilmiah (Scientific Journal ). Akhirnya, setelah berupaya semaksimal mungkin, maka lahirlah tulisan Jurnal tersebut, yang bisa sobat pembaca baca juga  KLIK DI SINI


 Jurnal " ANALISA DAN STUDI PERBANDINGAN KARAKTERISTIK GEMPA ACEH 2004 dan 2012 SEBAGAI UPAYA MENUJU PEMAHAMAN YANG LEBIH KOMPREHENSIF "


Menulis jurnal. Kegiatan tulis-menulis yang satu ini memang kesannya cukup baru bagi saya. Sebelum-sebelumnya saya belum pernah menulis sebuah jurnal yang ilmiah seperti yang dimaksudkan. Berangkat juga dari pengalaman ketika membaca jurnal-jurnal dari para ahli geologi dan seismologi, muncul rasa kagum pada para peneliti tersebut. Tapi sungguh disayangkan, adalah sebuah fakta bahwa dari sekian ribu tulisan ilmiah yang bertebaran di perpustakaan dunia maya Google, ternyata yang merupakan konsepsi dan hasil tulisan orang BMKG ternyata masih sangatlah minim.  Apakah hal tersebut dikarenakan orang BMKG malas untuk mempublikasikan tulisannya, atau karena memang tidak ada tulisan yang dibuat? Sedikit miris melihat kenyataan tersebut. Sempat saya teringat kata-kata dari pak Boko, dosen mata kuliah Metode Penelitian Ilmiah saya sewaktu di semester IV. Kira-kira beliau sempat membuat sebuah analogi, “ kita orang BMKG itu ibaratnya sudah mempunyai segala bahan masakan, dengan segala penyedap rasa, bumbu yang lengkap, dsb, namun herannya, mengapa kita tidak mau untuk membuat sebuah masakan yang lezat?” . “Apa memang kita tidak mau? Atau malah mungkin karena kita tidak tahu sehingga membiarkan orang lain yang membuatnya?”

Sempat saya terdiam dan merenung, mencerna kembali kata-kata beliau. Apa benar, pertanyaan saya pada paragraph di atas, yang berangkat dari fakta bahwa begitu minimnya jumlah tulisan hasil karya orang BMKG yang dipublikasikan, sehingga ketika mencari referensi dan literature untuk membuat tulisan ilmiah, maka yang muncul sedikit yang merupakan orang BMKG?. 

Kini saya mulai memahaminya. Mungkin, ini sebuah probabilitas/ kemungkinan (likelihood), bahwa kesulitan yang ditemukan adalah tidak lain tidak bukan adalah kesulitan untuk menulis itu sendiri. Bagaimana untuk bisa menulis dengan hasil tulisan yang bagus, yang berguna bagi insan yang membutuhkan.
Terlepas dari semua itu, berangkat dari tugas membuat Jurnal ini, menghadirkan satu semangat baru untuk lebih sering menulis dan menulis lagi dan lagi, karena percaya atau tidak, berawal dari keseringan itu maka akan mempermudah kita untuk menulis dan menghasilkan karya tulis yang bagus. Saya yakin, penulis terkenal sekelas Sidney Sheldon pun pastinya mengawali kariernya dengan menanamkan kecintaannya pada tulisan, yang termanifestasi melalui kegiatan menulis dan selalu menulis sejak dia mengetahui huruf dan tulisan.

Demikian saya berbagi kisah kali ini, semoga pengalaman yang tertoreh disini bisa membangkitkan semangat sobat pembaca sekalian untuk terus menulis, khususnya bagi insan Geofisika untuk melahirkan tulisan ilmiah yang berkualitas, demi kejayaan BMKG khususnya dan Nusa dan Bangsa umunya! Sekian dan Terima kasih.

Regards
Alexander Parera
Email: alexis.de.felixcille@gmail.com
Jumat, 25 Mei 2012 0 komentar

KORELASI MAGNITUDO

Welcoming back, pengunjung setia blog ini. 

Kali ini saya memposting sebuah tulisan yang bertitel KORELASI MAGNITUDO. Karena alasan orisinalitas document yang hanya bisa terjaga dalam format pdf atau .dox , maka saya meng'upload tulisan versi Lengkapnya sebagai berikut  .KLIK DI SINI, Sobat !

KORELASI berarti mencari relasi atau Hubungan antara 2 hal ; semisal yang sering dikorelasikan adalah anatara magnitudo dengan intensitas atau magnitudo dengan energi gempa bumi.


gambar 1. ) korelasi antara Magnitudo dengan Rilisan Energi Gempa Bumi


Atau ada juga korelasi antara Fatalitas(eq Fatalities) gempa dengan magnitude. Namun yang lebih dipahami tentang Korelasi Magnitude adalah mencari hubungan antara Magnitude yang telah kita ketahui. Misal Korelasi antar Ms (magnitudo surface) dengan Mb (Magnitudo Body) ; dsb.

Berikut merupakan contoh korelasi antara besaran Magnitudo dengan energi yang dirilis tersebut. Korelasi ini didapat dari persamaan  logE = 4.8 + 1.5M ; yang ditemukan oleh Richter dan rekannya , benno Gutenberg .E merupakan Energi , dalam artian Energi dari Seismic Wave (dalam Joule). 



Sebagai bahan referensi bagi pembaca sekalian, saya menyarankan untuk membaca tulisan berikut : EARTHQUAKE MAGNITUDO Alexander parera 

atau mendownload versi yang lebih complicated lengkap dengan formulasi penurunan persamaannya di link berikut : 


SEKIAN dan TERIMAKASIH
Bintaro, 26 Mei 2012. lepas santap siang- pkl.12.51







Rabu, 23 Mei 2012 1 komentar

PENENTUAN HYPOCENTER MENGGUNAKAN MATLAB


Telah terjadi sebuah event Gempa pada sebuah lokasi (unknown) . Gempa tersebut tercatat di seismograf 7 stasiun pencatat. Berikut tabel hasil pencatatan 7 stasiun tersebut :


Berdasarkan data pada tabel tersebut, tentukanlah : 1.) Hipocenter Gempa Bumi yang dicatat
                                                                              2.) Origin Time (calculated)
                                                                              3.) Jumlah Iterasi ( use MATLAB software)

Penyelesaiannya, kita menggunakan software MATLAB . Pengunaan Software MATLAB pastinya harus berdasarkan script (m.file) yang di-running .
Berikut kami lampirkan script yang kami gunakan dalam menyelesaikan persoalan di atas:


  % PENENTUAN HYPOCENTER 3D METODE INVERSI NON LINIER DENGAN PENDEKATAN INVERSI LINIER
clear all;clc;
% input data
fid=fopen('plot_data_3d.dat');
data=textscan(fid,'%s %f %f %f','delimiter');
fclose(fid);
code=data{1};
x=data{2};
y=data{3};
t=data{4};
N=length(x);
xp=[];yp=[];zp=[];

% model awal
x0=input('masukan longitude awal:');
y0=input('masukan latitude awal:');
z0=input('masukan depth awal:');
vp=4;Erms=1;

%pemodelan inversi dengan iterasi
k=0;
while Erms > 0.001
tp=sqrt((x0-x).^2+(y0-y).^2+(z0).^2)/vp;
t0_i=abs(t-tp);t0=mean(t0_i);
tcal=t0+sqrt((x0-x).^2+(y0-y).^2+(z0).^2)/vp;
dt=t-tcal;

%membuat matriks jacobi
J1=(x0-x)./(vp*sqrt((x0-x).^2+(y0-y).^2+(z0).^2));
J2=(y0-y)./(vp*sqrt((x0-x).^2+(y0-y).^2+(z0).^2));
J3=(z0)./(vp*sqrt((x0-x).^2+(y0-y).^2+(z0).^2));
J=[J1 J2 J3];

%menghitung eror/misfit
Erms=sqrt(sum((tcal-t).^2)./N);
dm=inv(J'*J)*J'*dt;
xp=[xp;x0]
yp=[yp;y0]
zp=[zp;z0]

%model perturbation
x0=x0+dm(1,1);
y0=y0+dm(2,1);
z0=z0+dm(3,1);
k=k+1;
if Erms <=0.1
break
end
end
initial_x = xp(1,1);
initial_y = yp(1,1);
initial_z = zp(1,1);
z=zeros(N,1);
pusat_x=x0;
pusat_y=y0;
pusat_z=z0;
figure(1)
plot3(xp,yp,zp,'--or','markerfacecolor','b')
text(initial_x,initial_y,initial_z,'model awal','verticalalignment','top');
hold on
plot3(x0,y0,z0,'kp','markerfacecolor','y','markersize',14)
text(pusat_x,pusat_y,pusat_z,'pusat gempa','verticalalignment','top')
hold on
plot3(x,y,z,'^b','markerfacecolor','b')
text(x,y,z,code,'verticalalignment','top')
grid on
set(gca,'zDir','rev')
xlabel('bujur');ylabel('lintang');zlabel('kedalaman');
fprintf(1,'origin time=%6.2f\n',t0_i)
fprintf(1,'longitude=%6.2f\n',x0)
fprintf(1,'latitude=%6.2f\n',y0)
fprintf(1,'depth=%6.2f\n',z0)
fprintf(1,'iterasi=%6d\n',k)


Setelah di running pada command window MATLAB, maka kami menginput data sebagai berikut :

     * Longitude awal : 35 km
     * Latitude awal    :  35 km
     * Depth awal       :  10 km

kemudian 'ENTER', maka kami mendapatkan output "KOORDINAT HIPOCENTER"  sebagai berikut :
   
        *  Longitude = 39.13 km
         * Latitude = 29.26 km
         * Depth = 27.80k km

dan ORIGIN TIME pada masing-masing stasiun pencatat sebagai berikut:

STS1 origin time = 2.67 detik
STS2 origin time = 2.68 detik
STS3 origin time = 2.48 detik
STS4 origin time = 2.52 detik
STS5 origin time = 2.41 detik
STS6 origin time = 2.60 detik
STS7 origin time = 2.68 detik

* Jumlah iterasi sebanyak 90 kali dengan Erms= 0,1




                                 Gambar 1.) Output Plotting Hypocenter_3D


Demikian proses penyelesaian mencari Hypocenter berdasarkan data dari stasiun pencatat yang telah diketahui. Sekiranya bagi sobat pembaca sekalian, bisa membantu jika memang ingin mempelajari hal yang kami jabarkan dalam tulisan ini. 
GEOFISIKA angkatan 45, AKADEMI METEOROLOGI dan GEOFISIKA - JAKARTA

*group Five : -*- Alexander Felix Taufan Parera (email: alexis.de.felixcille@gmail.com)
                     -*- Basri Kamarudin
                     -*- Muhamad Zulkifli

Selasa, 22 Mei 2012 8 komentar

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN (RESUME MATERI KULIAH SEMESTER V )





DASAR-DASAR MANAJEMEN

A.      Definisi Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” dengan kata kerja to manage
yang secara umum berarti mengurusi. Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan
kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut “manajer”.
Untuk mengartikan dan mendefisikan manajemen dari berbagai literartur dapat dilihat
dari tiga pengertian, yaitu :
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai seni


A.1. Manajemen Sebagai Suatu Proses
 Melihat bagaimana cara orang mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih
 dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat menurut:
A.1.1. George R.Terry
Manajemen adalah cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu
melalui kegiatan orang lain.
A.1.2. Haiman
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui orang lain, mengawasi
usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
A.1.3. Stoner
Stoner mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-usaha dari anggota organisasi dan
sumber-sumber organisasi lainnya untuk mancapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
A.1.4. Mary Parker Follet
Mendefinisikan manajemen sebagai suatu seni untuk melakukan sesuatu melalui orang
lain.
B.2. Manajemen Sebagai Suatu Kolektivitas
 Yaitu merupakan suatu kumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk untuk
 mencapai tujuan bersama. Kumpulan orang-orang disini menunjukan adanya tingkatan
 kepemimpinan (pimpinan atas, menengah dan bawah). Pendapat ini dikemukakan oleh Henry Fayol.
.
B.3. Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Manajemen sebagai suatu ilmu karena telah dipelajari sejak lama dan menjelaskan
tentang gejala-gejala, gejala-gejala diteliti dengan menggunakan metode ilmiah, yaitu
menggunakan bantuan disiplin ilmu lainnya seperti ilmu sosial, filsafat, matematik dan statistic dan lain sebagainya.
Dalam praktek, istilah manajemen dipakai dalam organisasi yang lebih besar dan berdiri
sendiri dan dapat dibedakan dengan jelas dari organisasi lain.

B.    Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Di dalam ilmu manajemen dikenal tiga aliran yang masing-masing berusaha membantu
para manajer untuk memahami dan memimpin perusahaannya serta mengatasi masalahmasalah
di dalam perusahaan. Tiga aliran tersebut adalah :

B.1. Aliran Klasik (Classical school)
B.2. Aliran Perilaku (Behaviaoral school)
B.3. Aliran Ilmu Manajemen ( Management Science School)


Selain tiga aliran tersebut, dalam perkembangan ilmu manajemen telah dikembangkan
pula dua bentuk pendekatan yang berusaha untuk menggabungkan ketiga aliran di atas,
pendekatan itu adalah :

B.4. Pendekatan Sistem (Sistem Approach)
B.5. Pendekatan Kontingensi (Contingency approach)
B.1. Aliran Klasik (Classical School)

C.    Tingkatan Manajemen

Menurut tingkatannya manajemen dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu :



 
C.1. Manajemen Puncak (Top Management)






C.2. Manajemen Tengah (Middle Management)



 
C.3. Manajemen Bawah (Low Management)

C.4. Beberapa Contoh :
C.4.1. Pada suatu departemen, maka tingkatan manajemennya adalah :
Manajemen Puncak adalah : Menteri
Manajemen Tengah adalah : para Direktur Jenderal
Manajemen Bawah adalah :para kepala bagian/bidang, subbagian/sub bidang.
C.4.2. Pada suatu Kantor Balai Besar/Eselon II, maka tingkatan manajemennya adalah :
Manajemen Puncak adalah : Kepala Balai Besar
Manajemen Tengah adalah : para Kepala Bagian/Kepala Bidang
Manajemen Bawah adalah :para Kepala Sub Bagian/Bidang.

C.4.3. Pada suatu UPT/Eselon III, maka tingkatan manajemennya adalah :
Manajemen Puncak adalah : Kepala UPT, Direktur
Manajemen Tengah adalah : para Kepala Sub Bagian
Manajemen Bawah adalah :para Kepala Urusan.

D.    Beberapa Tinjauan Manajemen

D.1. Segi Sifat Kerja
Dari sifat kerja manajemen dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :

D.1.1. Manajemen Administratif (MA)
Adalah manajemen atau pejabat /pimpinan yang kerjanya menitik beratkan pada
pemikiran kerja (suatu pendekatan dari pimpinan atas sampai ke tingkat paling bawah serta
para pekerjanya). Dipelopori oleh Henry Fayol.

D.1.2. Manajemen Operatif (MO)
Adalah manajemen atau pejabat /pimpinan yang langsung memimpin kerja ke arah
tercapainya kerja yang nyata. Maksudnya adalah suatu pendekatan dari pimpinan atas sampai ke tingkat paling bawah yang titik beratnya pada efisiensi dan produktivitas. Dipelopori oleh
F.W.Taylor.

D.1.3. Manajemen Administratif dan Manajemen Operatif (MA/MO)
Adalah manajemen atau pejabat /pimpinan yang dapat bertindak sebagai manajemen
administrative dan manajemen operatif (pejabat interpretor), yakni dapat menterjemahkan manajemen administrative ke manajemen operatif dan sebaliknya.
D.2. Segi Luasnya
Dilihat dari segi luasnya atau ruang lingkupnya, manajemen dapat di bagi menjadi :
D.2.1. Makro manajemen
Makro manajemen adalah manajemen dengan ruang lingkup yang besar, pada
umumnya terdapat dalam bidang kenegaraan dan perusahaan-perusahaan besar.
D.2.2. Mikro manajemen
Mikro manajemen adalah manajemen dengan ruang lingkup yang kecil/sempit/khusus
(misalnya manajemen personalia, pergudangan, financial, dan lain sebagainya).

  1. Sumber-Sumber Manajemen (Management Resources)
Dr.R. Markharita, ekpert PBB yang diperbantukan pada Lembaga Administrasi Negara
(LAN/ 1977-1980) memberikan rincian bahwa sumber-sumber manajemen terdiri atas :
E.1. Man : tenaga kerja manusia
E.2. Money :Uang, untuk biaya keseluruhan kegiatan
E.3. Materials : bahan-bahan yang diperlukan.
E.4. Metode : teknik/cara/sistem yang digunakan
E.5. Machines : mesin-mesin yang digunakan
E.6. Waktu : penjadwalan kegiatan
E.7. Prasarana : lahan/tanah, gedung, alat angkut, listrik dan air, dan sebagainya

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi manajemen adalah proses dari langkah-langkah mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, staffing, memimpin dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan organisasi.

Banyak pandangan-pandangan yang berbeda dari para ahli mengenai rumusanrumusan
fungsi-fungsi manajemen, di sini penulis mengambil pandangan dari seorang ahli
bernama George R. Terry. Dalam bukunya “ Principles of management” George R. Terry
merumuskan fungsi-fungsi manajemen dengan singkatan POAC, yaitu :

A.Perencanaan (Planning)
B.Pengorganisasian (Organizing)
C.Penggerakan (Actuating)
D.Pengendalian/Pengawasan (Controlling)
A.Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah sesuatu yang akan direncanakan tentang apa yang akan dicapai,
yang kemudian memberkan pedoman, garis-garis besar tentang apa yang akan dituju.
Perencanaan merupakan persiapan-persiapan untuk pelaksanaan suatu tujuan, berupa
rumusan-rumusan tentang “apa” dan “bagaimana “ suatu pekerjaan dapat dilaksanakan.
Persiapan-persiapan tesebut dapat berupa tindakan-tindakan administrasi atas tindakantindakan selanjutnya. Perencanaan tidak harus dalam bentuk tulisan tetapi mungking hanya dalam pemikiran (benak), terutama untuk hal yang bersifat pribadi dan rahasia (misalnya
rencana operasi lokasi perjudian, pelacuran, sarang narkoba dan lain-lainnya).
Dalam sistem pembangunan di Indonesia, tugas perencanaan dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Nasional (Bapenas), yang merupakan himpunan dari perencanaan sektor
pemerintah yang paling kecil.
Setiap organisasi biasanya selalu membuat perencanaan untuk lancarnya perputaran
roda organisasi. Demikan hal dengan individu, hendaknya membiasakan diri untuk
membuat/menentukan rencana agar aktivitas jelas dan terarah.

B.Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah penetapan struktur peran-peran melalui penentuan aktivitasaktivitas,
pegelompokan aktivitas, penugasan kelompok aktivitas, pendelegasian wewenang,
pengkoordinasian hubungan antar wewenang serta informasi baik secara vertikal maupun
horizontal, yang dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Agar peran organisasi ada dan berarti bagi orang-orang, peran-peran itu harus
mencakup :
a. Tujuan yang dapat direalisasikan.
b. Konsep dan batas kewajiban yang jelas.
c. Kebijakan-kebijakan yang dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan.
d. Ketersediaan informasi yang diperlukan, alat-alat dan sumber-sumber yang penting.
C.Actuating (Penggerakan)
Penggerakan adalah suatu fungsi pembimbingan dan pemberian pimpinan serta
penggerakan orang-orang agar orang-orang tersebut mau dan suka bekerja. Berdasarkan
pengertian tersebut jelaslah bahwa peranan penggerakan (actuating) sangat penting, karena
penggerakan berfungsi untuk menggerakan fungsi-fungsi manajemen yang lain, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan.
Menggerakan orang-orang agar mau dan suka bekerja mempunyai arti bagimana
menjadikan para pegawai sadar akan tugas dan kewajiban serta bertanggung jawa atas tugas
yang dibebankan kepadanya tanpa menunggu perintah dari siapapun.

D.Pengendalian/Pengawasan (Controlling)
 Arti, Maksud dan Tujuan Pengawasan
 Arti Pengawasan
Mc. Farland memberikan definisi, pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinan
ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan sesuai
dengan rencana, perintah, tujuan atau kebijakan yang telah ditentukan.
Menurut Mc. Farland pengawasan harus berpedoman pada hal-hal sebagai berikut :
1. Rencana yang telah ditentukan
2. Perintah terhadap pelaksanaan pekerjaan
3. Tujuan
4. Kebijakan-kebijakan.

E. Staffing
Fungsi staffing dalam manajemen diartikan sebagai suatu proses prosedur langkah demi
langkah yang berkesinambungan untuk menjaga agar organisasi selalu memperoleh orangorang yang tepat dalam posisi yang tepat pada waktu yang tepat. Lanhkag-langkah tersebut antara lain : (1).Perencanaan sumber daya manusia (SDM), (2).Pengadaan pegawai baru (rekrutmen melalui seleksi), (3).Pemilihan dan penempatan, (4).Induksi dan Orientasi
(a.pemindahan, b.latihan dan pengembangan,c.penilaian prestasi)

MACAM-MACAM MANAJEMEN

A.Manajemen Ilmiah (Scientific management)
Manajemen Ilmiah adalah manajemen yang berdasar ilmu, artinya yang dapat dikaji
secara ilmiah, dianalisis dengan menggunakan metode ilmiah dan dapat diperoleh suatu
sintesis. Dikatakan manajemen ilmiah karena dapat manajemen dapat dipelajari secara ilmiah
di tempat-tempat pendidikan (sekolah, penidikan tinggi atau tempat-tempat kursus). Pelopor
Manajemen Ilmiah adalah F.W. Taylor ( USA) dan H.Fayol (Perancis).
Mereka mencoba mengkaji/mempelajari gerak perusahaan serta mencoba mengubah
cara kerja dan cara berpikir di kalangan perusahan. Kalau semula secara tradisional
perusahaan digerakkan dan dikendalikan oleh pemilik perusahaan itu sendiri, maka F.W. Taylor mengatakan tidak harus digerakkan dan dikendalikan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham), tetapi hendaknya dipimpin oleh orang-orang yang betul-betul mempunyai kecakapan dan kemampuan serta pengalaman yang cukup. Maka F.W. Taylor mengubah cara kerja dengan sistem gerak dan waktu (time and motion study). Ia membuat daftar catatan yang harus dipergunakan oleh para pekerja, daftar catatan itu berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan. Setiap gerak dalam proses produksi dicatat secara cermat gerak dan waktunya untuk menyelesaikan pekerjaan.

B.Manajemen Sistematis
Manajemen Sitematis menunjukkan bahwa segala sesuatu diatur secara sistematis,
yaitu secara tertib, rapi dan teratur dengan tujuan untuk menghindarkan hal-hal yang tidak
dikehendaki. Dengan perkataan lain, sebelum usaha/kegiatan berjalan segala sesuatu harus
diperinci dengan sematang-matangnya. Sehingga saat kegiatan pelaksanaan dimulai sampai
dengan tujuan yang diinginkan berjalan lancer dan menjadi kenyataan.
Penerapan manajemen ini dapat dilihat pada operasi penerbangan, pelayaran dan
sektor perhubungan lainnya. Segala Sesuatu yang berkaitan dengan perjalanan telah
dipersiapkan dengan sangat terinci dan cermat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
selama perjalanan.

C.Manajemen Terbuka (Open Management)
Manajemen Terbuka sering menimbulkan salah pengertian, yang dimaksud dengan “
terbuka “ di sini adalah di mana pimpinan sebelum mengambil suatu keputusan terlebih dahulu
memberi kesempatan kepada staf dan bawahannya untuk memberikan saran-saran, ide-ide
atau pendapat-pendapat, namun keputusan tetap ditentukan oleh pimpinan. Kesempatan untuk
memberikan masukan-masukan kepada pimpinan dengan tujuan agar para staf atau bawahan
ikut serta memikirkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi organisasi dan ikut serta pula
memecahkannya temasuk mengembangkan organisasi.
Ditinjau dari pengertian positip dimana segala sesuatu yang dilakukan oleh pimpinan
harus dikontrol oleh staf atau bawahannya, hal ini karena biasanya dalam setiap jabatan pasti
ada yang bersifat rahasia dan tidak boleh terbuka. Dengan sifat keterbukaan ini yaitu dengan
diberikan kesempatan untuk mengemukakan gagasan-gagasan, pendapat-pendapat atau
saran-saran dapat menimbulkan kegairahan, apalagi kalau gagasan-gagasan, pendapatpendapat atau saran-saran dapat diterima dan digunakan, maka yang mempunyai ide tersebut akan merasa senang. Selain itu akan tibul suatu kompetisi yang sehat berlomba untuk
mengembangkan inisiatif dan daya kreasi.

D.Manajemen Demokratis
Yang dimaksud dengan demokratis di sini adalah mengarah ke demokrasi Pancasila,
yang termaktub dalam Preambule Undang-Undang Dasar 1945 dimana dalam Demokrasi
Pancasila disebutkan “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan” serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.
Jadi para staf dan bawahan bukan sekedar menyumbangkan pemikiran , prakarsa serta petimbangan semata, tetapi ikut serta menentukan keputusan atas dasar musyawarah untuk
mupakat.

E.Manajemen tradisional.
Manajemen Tradisional adalah manajemen yang digunakan dengan sistem kerja dan
cara berpikir mengikuti cara-cara zaman dahulu dan bahkan sampai masa sekarang ini masih
ada yang menggunakannya. Manajemen tradisional biasanya digunakan turun temurun, tidak
ada kreasi, monoton dan tidak dinamis.



F. Manajemen Bapak
Dikatakan “manajemen bapak “, karena dalam setiap usaha/kegiatan dari organisasi
selalu mengikuti jejak bapak (pimpinan), apa yang dikatakan bapak itulah yang benar. Untuk
manajemen semacam ini terdapat aspek baik buruknya. Kebaikannya adalah kalau pemimipin
tetap pada proporsi yang sebenarnya dan berlaku objektif, pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan cepat sesuai tujuan organisasinya. Keburukannya adalah kalau bapaknya berlaku tidak
baik, maka bawahannyapun akan berlaku seperti bapaknya, maka lambat laun
perusahaan/organisasinya akan hancur. Keburukan lainnya adalah kalau kalau bapaknya
sudah mampu memimpin dan diganti dengan bapak yang baru (tidak mengikuti cara lama) ,
maka akan mengalami hambatan dalam memimpin bawahannya.

K E P E M I M P I N A N
A. Arti Kepemimpinan
Kerberhasilan dari suatu organisasi tergantung pada banyak faktor. Faktor yang penting
adalah dampak dari kepemimpinan dalam organisasi, karena seorang pemimpin harus
berperan sebagai organisator kelompoknya untuk mencapai tujuan yangtelahdigariskan
organisasi.
Kepemimpinan didefinisikan sebagai seni atau proses untuk mempengaruhi dan
mengarahkan serta menggerakkan orang lain agar mereka mau berusaha/bekerja untuk
mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Dari berbagai studi tentang ciri-ciri kepemimpinan yang pernah dilakukan ditunjukkan
bahwa seorang pemimpin memiliki cirri fisik, intelegensi dan kepribadian yang lebih menonjol
dibandingkan dengan seorang yang bukan pemimpin. Pada umumnya fisik seorang pemimpin
lebih kuat, lebih tinggi besar, lebih percaya diri, terbuka, mudah menyesuaikan diri, antusias, mempunyai dorongan untuk berprestasi, mempunyai inisiatif, mampu bekerja sama dan
berhubungan dengan orang lain.

B.Gaya-gaya Kepemimpinan
Menurut Stoner ada dua gaya kepemimpinan yang biasa digunakan oleh seorang
pemimpin dalam mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, yaitu :
B.1. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas
Dalam gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin akan mengarahkan dan mengawasi
bawahannya agar bekerja sesuai dengan yang diharapkan pemimpinnya. Kepemimpinan gaya ini lebih mengutamakan keberhasilan dari pekerjaan yang hendak dicapai dari pada
perkembangan kemampuan bawahannya.
B.2. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja.
Gaya kepemimpinan ini berusaha mendorong an memotivasi pekerjanya untuk bekerja
dengan baik. Para pekerja diikutsertakan dalam mengambil keputusan yang menyangkut tugas. Dengan demikian hubungan pekerja dan atasannya dapat terjaga dengan baik, saling percaya dan saling mempercayai.
B.3. Otokratik, pemimpin dipandang sebagai orang yang memberi perintah dan yang dapat
menuntut, keputusan ada ditangan pemimpin.
B.4. Demokratik atau Partispatif, pemimpin dipandang sebagai orang yang tidak akan
melakukan suatu kegiatan tanpa mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan bawahannya.  Jadi pemimpin mengikutsertakan pendapat bawahannya sebelum mengusulkan suatu kegiatan atau keputusan.
B.5. Free Rein, mengemukakan bahwa pemimpin sebaiknya hanya menggunakan sedikit
kekuasan saja dan memberi banyak kebebasan pada bawahannya untuk menentukan tujuan perusahaan dan cara untuk mencapainya. Pemimpin hanya berfungsi sebagai fasilitator melalui pemberian informasi dan sebagai orang yang berhubungan dengan kelompok lain. Seorang pemimpin yang efektif tidak ditentukan oleh gaya atau tipe kepemimpinan yang digunakan dalam memimpin kelompok, tetapi tergantung pada cara menerapkan tipe/gaya kepemimpinan tersebut pada situasi yang sesuai. Ada kemungkinan pemimpin akan menjadi
sangat otokratik pada situasi darurat. Dilain pihak seorang pemimpin lembaga penelitian akan memberi kebebasan kepada peneliti-peneliti untuk melakukan eksperimen, tetapi mungkin agak otokratik bila para peniltinya menggunakan bahan kimia secara sembarangan.

C. M o t i v a s i
Memotivasi (to motivate) berarti tindakan dari seseorang yang ingin mempengaruhi
orang lain untuk berprilaku secara tertentu. Motivasi adalah aktivitas manajemen untuk
mempengaruhi bawahannya untuk bertindak secara organisatoris dengan cara tertentu untuk
menghasilkan hasil-hasil yang efektif
C.1. Model Trasdisional
Model motivasi tradisonal, dipelopori okeh F. Taylor, mengemukakan bahwa aspek yang
penting dari tugas pimpinan adalah memastikan bahwa para pekerja menjalankan tugas
mereka dengan berulang-ulang dan membosankan dengan cara yang paling efisien. Dengan menggunakansistem insetif , pimpinan dapat memotivasi bawahannya. Makin banyak yang diproduksi makin besar penghasilannya. Dalam banyak situasi pendekatan ini efektif. Dengan tercapainya efisiensi lebih seikit pekerja yang dibutuhkan untuk tugas tertentu, sesudah beberapa lama berlangsung pimpinan mengurangi besarnya insentif, pemecatan menjadi biasa dan para pekerja lebih mencari kemanan kerja dari pada sekedar peningkatan gaji yang sedikit bersifat sementara.
C.1.1. Model Hubungan Manusia
Elton Mayo dan peniliti hubungan manusia lainnya menemukan bahwa kontak-kontak
sosial antara karyawan selama waktu kerja penting. Tugas yang membosankan dan berulangulang dengan sendirinya mengurangi motivasi. Elton Mayo percaya bahwa pimpinan dapat memotivasi bawahannya dengan memberikan kesempatan akan kebutuhan sosialnya itu, karyawan mendapat kebebasan untuk mengambil keputusan dalam pekerjaan.
C.1.2. Model Sumber Daya Manusia
Perintis model sumber daya manusia adalah Mc Gregor dn Maslow, menurut kedua
ilmuwan tersebut banyak faktor untuk memotivasi karyawan, bukan hanya dengan uang,
keinginan atau kepuasan, tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti, dengan prestasi kerja yang baik karyawan telah memperolah kepuasan.
Karyawan lama diberikan tanggung jawab yang lebih besar untuk membuat keputusan
dalam menjalankan tugas mereka, pimpinan harus membagi tanggung jawab untuk mencapai sasaran organisasi, masing-masing individu diberikan kontribusi atas dasar minat dan kemampuannya.






 
;