Kamis, 10 Desember 2015 0 komentar

Sekilas tentang isi Shelter dan Bunker Ina-TEWS




Tulisan ini bermula dari rasa penasaran tentang kondisi fisik dari suatu kesatuan sistem monitoring Gempabumi dan Tsunami Ina-TEWS.

Sebagai kuli tremor khususnya pemburu goncangan lempeng tektonik Bumi, entitas sistem ina-TEWS sangat membantu karier saya.  kelancaran proses monitoring hingga mitigasi bencana sangat bergantung pada sistem ini.

Terbiasa pasif menanti goncangan Bumi dan langsung menyantap waveform digital, saya penasaran sekiranya bagaimana gambaran umum proses fisis hingga memudahkan saya melihat waveform pergerakan tanah di lokasi yang digoyang gempa.

Penasaran saya terjawab, setidaknya terwakilkan oleh beberapa foto jepretan langsung di salah satu Shelter ina-TEWS yang berlokasi di Kabupaten Mukomuko, provinsi Bengkulu.


 pemilihan lokasi shelter yang walau extreme namun demi tendensi jauh dari gangguan aktivitas manusia guna meminimalisir mikroseismic dan man-made seismic.



Isi Bunker :


1.      Sensor Accelerometer
Triaxial Seismic Accelerometer (TSA 100S).
Pada cover sensor tertulis TITAN.
Pada permukaan sensor, tertulis TSA 100S.
Sekiranya tidak membingungkan dalam membedakannya.

2.      Sensor Seismometer
Biasanya tersimpan rapi dalam box demi menunjang keamanan sensor yang highly sensitive.
Sensor Trillium 120P.

3.      Digitizer
Pada covernya tertulis TRIDANT dengan serial number 1033. Terdapat 2 unit dalam satu sistem (1 bunker). Pada kasus non-colocated, biasanya menggunakan TAURUS..


................................................................................................

 

Minggu, 27 September 2015 0 komentar

CLOUD D'LOUNGE : Sebuah Surga Kecil bagi Escapist



Sore ini saya bisa memberi tanda checklist satu lagi di wishlist saya. Akhirnya saya berkesempatan menikmati jantung d’capitale dari ketinggian hampir menyentuh awan terendah. Menikmati birdview dari bilik awan, Cloud d’Lounge.

Ironis. Dahulunya, saya lelaki bercacat acrophobia. Paling takut terhadap ketinggian. Tetapi sejak pertamakalinya berada di puncak mercusuar Pulau Lengkuas dan menikmati bentangan alam bagai sapuan di atas kanvas biru, saya menjadi enthusiast berada di ketinggian.

Kini, saya benar-benar jatuh cinta dengan birdview. Segalanya tampak lebih baik ketika berada di ketinggian dan bebas menjatuhkan pandangan sejauh mungkin hingga ke batas horizon.

Segalanya menjadi sempurna saat ditemani atmosphere yang teduh saat sedang di ketinggian sambil menikmati hidangan yang lezat serta minuman dengan sedikit alcohol; diiringi music yang meneduhkan tentunya. Sungguh, sebuah surga kecil bagi seorang escapist.

17:00 hingga 19:00. Dua jam terbaik untuk merenungi perjalanan hidup. Dua jam terbaik untuk melihat transformasi satu entitas dalam dua realitas. Saat senja kala kabut asap tak bisa bersembunyi dan saat malam ketika d'capitale bermandi cahaya. Masih di atap yang sama. Masih dengan birdview yang sama.








Kamis, 27 Agustus 2015 0 komentar

MY STORY ON INTERNATIONAL INDONESIA MOTOR SHOW (IIMS) 2015


Rasa kecewa akibat gagal berpartisipasi pada event tahunan "MODS vs ROCKERS" yang diadakan 17 Agustus 2015 akhirnya bisa terobati. Obatnya yakni event International Indonesia Motor Show 2015 yang diadakan dari tanggal 20-30 Agustus 2015 di Kemayoran, Jakarta.

Harapan saya tidak muluk-muluk. Datang dengan 3 target, yakni 1.) bisa lihat lebih dekat karya anyar White Collar Bike si Barracuda dan Triumph yang didesign om Ram Ram Djanuar; 2.) Bisa test ride Moge sekelas Benelli, KTM Duke, ataupun Harley Davidson; dan 3.) Bisa lihat langsung segala macam motor Custom khususnya aliran CAFERACER.

So here is my memorabily photo on IIMS2015


This Caferacer basicly is a Harley Davidson. Modified by "MONOCHROME" custom. 

Sabtu, 08 Agustus 2015 0 komentar

THE EQUALIZER



I love this movie. Yeps, this movie TOUCH me from the inside.
Sesuai judulnya, film ini memang telah meng ‘Equalize’ saya.
Re-ignite api semangat hidup saya, re-arrange langkah dan arah hidup saya.

Sometimes, we make the wrong choice to get the right place. (01:19:50)

bagaimana karakter yang diperankan Denzel Washington.
Penuh ketenangan. Sulit ditebak. That’s how a MAN should be.

saya telah mempelajari beberapa artikel dan panduan tentang Art of Manliness
beberapa film tentang Don Juan bagaimana seorang LELAKI harus bersikap. Bagaimana karakter seorang PEJANTAN.
sebelumnya, saya sangat terkesan dengan karakter dan gaya khas JASON STATHAM dalam setiap filmnya.  WILIAM NESSON dalam “TAKEN” dan ‘THE A TEAM’, serta WILL SMITH dalam ‘FOCUS’ .
Namun setelah menikmati setiap scene “THE EQUALIZER”, membuat saya takjub dengan karakter Denzel.
selalu berkemeja dan rapi walau bukan dari kaum jetset. Dapper. Tidak harus dengan jas mahal dan berdasi. Tidak harus dengan haircut keren dengan pomade tebal. Tidak harus berjenggot agar kesan jantan.

Semua kesan LAKI nya bersemayam dalam ketenangannya di setiap situasi. Seakaan dia menikmati setiap detik dari setiap moment di mana dia berada. Kenikmatan spasial dan temporal. Saya sempat berfikir, karakter ini benar-benar menghayati ‘seven law of nature’. That’s my point of view.
Selalu punya waktu untuk membaca buku dan ‘me time’ meskipun itu dilakukannya di tempat umum.
Begitu mahir dalam martial arts. Tapi tersembunyi dalam sikapnya yang kalem. Tak pernah sekalipun dia memamerkannya.
Tak pernah berkata kasar dan membalas cemoohan orang. Tak pernah dia menunjukan amarah nya. Hidupnya begitu tenang. Spontaneously, I say : “he is my epitome !”





 
;