Senin, 25 April 2011 0 komentar

TSUNAMI FLORES 12 DESEMBER 1992

TSUNAMI FLORES,12 DESEMBER 1992
KATA PENGANTAR
FLORES….sebuah pulau,seperti yang kita ketahui,merupakan salah satu dari kumpulan pulau-pulau yang terhitung dalam cakupan wilayah NUSA TENGGARA TIMUR.
Sedikit sejarah;nama FLORES diberikan oleh bangsa portugal yang dahulu kala pernah menjajah penduduk Pulau tersebut. Latar belakang pemberian nama FLORES tersebut adalah dikarenakan Para Pendatang tersebut begitu terkesima dengan pesona pulau Flores yang begitu indah. Begitu banyak bunga yang tumbuh di sana,dan juga saat itu,Flores begitu terkenal dengan wangi “CENDANA”nya yang mendunia,mengundang para penjajah berlomba-lomba datang menjajah.
“FLORES-..FLORA= BUNGA”…..ketika mendengar kata “FLORES”,pikiran si pendengar pasti akan tertuju pada 2 deskripsi..pertama,akan keindahan BUNGAnya,dan yang kedua: TSUNAMI FLORES 1992.
Kejadian Tsunami Flores pada tahun 1992 menyimpan sejuta duka yang mendalam karena kengeriannya. Sebuah malapetaka yang pada waktu itu masih tak sepopular zaman sekarang.
LATAR BELAKANG
Negeri kita,Indonesia,merupakan salah satu negara dengan kondisi geologis yang secara tektonik sangat labil,karena merupakan daerah pertemuan Lempeng Eurasia;Lempeng Indo-Australia;Lempeng Pacifik;dan Lempeng Laut Filipina(Diposaptono dan Budiman,2006).Kondisi ini menyebabkan wilayah Indonesia memiliki tingkat kejadian gempa yang tinggi di dunia dan sangat rawan mengalami Tsunami (BMG,2007;Fauzi dan Wandono,2005;Diposaptono dan Budiman,2006. Hampir 90% kejadian Tsunami di Indonesia disebabkan oleh gempa tektonik dan sekitar 85% dari kejadian Tsunami tersebut terjadi di wilayah Indonesia Timur,termasuk daerah Flores,NTT.(Diposaptono dan Budiman;2006). Daerah Flores,khususnya Maumere,merupakan kawasan dengan tingkat resiko Tsunami yang cukup tinggi.Hal tersebut karena Maumere berada dekat zona Subduksi Lempeng Tektonik Australia dan Eurasia serta dipengaruhi oleh sesar-sesar aktif di sepanjang Pulau Flores(Fauzi,2006;Wah,2006).Secara geografis,Pulau Flores terletak di perbatasan zona konvergensi antara 2 mega-plates,yakni lempeng Hindia-Australia dan lempeng Eurasia.Dengan demikian,bukanlah hal luar biasa pabila terjadi gempa pada wilayah tersebut.
Dilihat dari struktur tanahnya,tanah pulau Flores tergolong landai dan berpotensi landslide(longsor),khususnya di bagian central dan bagian Timur pulau tersebut.Menurut professor Immamura yang melakukan study pada tahun 1992 pada daerah Teluk Hading dan Riangkroko,tanah di daerah tersebut(di Flores Timur) sangat rentan terhadap longsor,dan tanah Longsor di bagian selatan teluk Hading dapat menghasilkan Tsunami Lokal lebih dari 10m.selain itu,propagasi gelombang proses pada dasar laut dengan kemiringan yang curam juga mungkin menjadi penyebab amplifikasi tsunami di Flores(imamura;1995 at journal pure and applied geophysic,vol.144).

GEMPA DAN TSUNAMI FLORES ,12 DESEMBER 1992
Ø  GEMPA FLORES,12 DESEMBER 1992
Tsunami yang memporak-porandakan pulau Flores pada tanggal 12 Desember 1992 terjadi karena adanya Gempa  di laut Flores,sebelah utara pulau tersebut.Gempa tersebut tercatat pada tanggal 12 Desember 1992,dengan  Origin Time 05:29:28,6 UTC. Epicenter gempa: -8,50 LS dan 121,84 BT ; Kedalaman:33 Km,Skala  Magnitudo mb=6,7. Ms=7,5.  Mw=7.7,Skala Intensitas,dirasakan (V)di Larantuka,Flores Timur; (IV)di Waingapu,Sumba dan Ujung Pandang,Sulawesi; dan (II) di Kupang,Timor.
GEMPA FLORES,12 DESEMBER 1992
Origin Time:
05:29:28,6 UTC
Epicenter :
8,50 LS dan 121,84 BT
Kedalaman :
33 Km
Magnitudo :
mb=6,7

 Ms=7,5

Mw=7.7
Intensitas :
dirasakan (V)di Larantuka,Flores Timur; (IV)di Waingapu,Sumba dan Ujung Pandang,Sulawesi; dan (II) di Kupang,Timor.

Epicenter dari gempa tersebut terletak di 35 Km arah Barat Laut dari kota Maumere,satu-satunya kota Pelabuhan Central di pulau Flores,karena  letaknya di daerah pesisir,berhadapan langsung dengan Laut Flores di bagian Utara pulau tersebut.Patahan atau sesar yang menyebabkan terjadinya Gempa tersebut terdapat di daerah sekitar Tanjung Batumanuk dan Tanjung Bunga (“Cape of batumanuk and cape of Bunga”),di bagian Timur Laut  di bagian  kabupaten Flores Timur.Panjang dari sesar tersebut kira-kira 110 Km dan lebarnya 35 Km. Berdasarkan survey lapangan yang dilakukan oleh Tim survey dari Jepang,  ± 1.000 gempa susulan(aftershock) yang terekam dalam periode 1 minggu,dari 30 Desember sampai  5 Januari.Daerah pantai di bagian barat cape of batumanuk mengalami pengangkatan(uplifted),dengan kisaran displacement  0.5-1.1 m. Penurunan (subsidence) terjadi di bagian Timur,dengan kisaran hingga 1.6 m di kampung Kolisia(±25 Km Barat laut Maumere).
Ø  TSUNAMI AKIBAT GEMPA FLORES,12 DESEMBER 1992
Adanya gempa akibat patahan dengan hipocenter gempa di wilayah Barat Laut 35Km  kota Maumere tersebut membangkitkan gelombang air laut raksasa,atau yang kita kenal sebagai Tsunami. Tsunami tersebut menempuh jarak 300m sebelum mencapai  pesisir pantai utara Flores,dengan tinggi gelombang mencapai 29 m. Gelombang laut raksasa tesebut menyapu bersih wilayah yang dilaluinya,khususnya daratan pantai utara maumere dan sekitarnya.Pada kampung  wuring,yang terletak sekitar 3 m  arah Barat Daya kota Maumere,tinggi  gelombang yang mencapai daratan ± 2.9 m di atas MSL;padahal tinggi daerah tersebut(ground height) hanya 1.8- 2.1 mdi atas MSL,sehingga air dari gelombang Tsunami tersebut menggenangi seluruh kampung tersebut.Kecepatan gelombang tersebut diperkirakan  =  2.7-3.6 m/s oleh Matsutomi(1993).Kebanyakan rumah hancur berantakan,namun ada beberapa yang masih tersisa,yakni di daerah Barat daya,sehingga hal ini mengindikasikan  sapuan gelombang air tersebut dari Barat Laut.Kira-kira  ada 1.400 orang yang tersapu gelombang tersebut,dan 87 di antaranya wafat dalam hempasan gelombang tersebut.tinggi runup tersebut meningkat di sepanjang pesisir pantai Wuring dari epicenter,yang bervariasi dari 2-5.2 m,dengan  puncaknya di kampung Kolisia,yang merupakan salah satu lokasi yang juga mengalami subsidence/amblasan maksimum.
Kerusakan parah akibat Tsunami juga terjadi di Pulau Babi,sebuah pulau yang berlokasi ± 40 Km arah Timur Laut dari Kota Maumere.Pulau babi merupakan sebuah pulau yang berbentuk lingkaran dengan diameter 2.5Km,yang dikelilingi oleh terumbu karang dan terdapat sebuah gunung di tengah pulau tersebut dengan elevasi 351m.Di Pulau ini,hanya terdapat satu tanah datar saja yang memungkinkan untuk dijadikan tempat berdomisili/perkampungan,yakni di wilayah pesisir pantai selatan pulau ini,yang berhadapan  langsung dengan pulau Flores,± 5 Km di arah selatan. Hanya ada 2 kampung saja di pulau ini,yakni perkampungan masyarakat muslim di wilayah barat dan perkampungan kristen di wilayah Timur. Populasi penduduk pulau ini sebesar  1.093 jiwa,di mana ±700 jiwa menjadi korban Tsunami. Maksimum runup di pulau ini terukur di wilayah pesisir timur,dengan ketinggian  5.6m. Menurut para saksi mata,Tsunami mencapai pulau tersebut 3 menit setelah terjadinya gempa.Beberapa saksi juga mengatakan,Gelombang tersebut datang dari arah selatan,yakni dari Pulau Flores tentunya.Kerusakan di Pulau Babi cukuplah lumayan.Berdasarkan survey lapangan pasca bencana,sempat terjadi jiga Liquifaksi,yang membelah lantai masjid di pulau tersebut.(lihat gambar)
Selain itu,kerusakan akibat Tsunami juga terbilang parah,di wilayah kampung Nebe,sebuah kampung di Pulau Flores yang berhadapan dengan pulau Babi.Area yang berpenduduk terletak di tengah2 kebun kelapa sawit. Ketinggian tanah di daerah ini dari  1.7 – 2.6 m,sedangkan tinggi Tsunami yang terukur adalah 4.0-4.6 m. Banyak rumah yang retak dan hanya beberapa yang rusak parah.Mengenai korban jiwa,Tsunami hanya menelan 2 korban jiwa dari total penduduk kampung 150 jiwa.Hal ini dikarenakan adanya kebun kelapa sawit yang melindungi kampung Nebe ini,yang mampu mengurangi energi tsunami.
Tsunami juga menghantam kampung Riang-Kroko,yang berlokasi di Tanjung Watupayung(cape of watupajung).Kampung ini berada di ujung pulau Florres bagian Timur laut.Daerah Pantainya menghadap ke Barat.Tinggi Maksimum Tsunami yang menyapu wilayah kampung ini mencapai 26.2 m di atas MSL. Pada daerah pemukiman penduduk,elevasinya =3.6 m. Di kampung ini,tercatat ada 69 KK(kepala keluarga) dengan penduduk sebanyak 406  jiwa dengan jumlah rumah +200 rumah.Setelah disapu gelombang Tsunami,tak ada lagi tanda-tanda kehidupan yang tersisa.Tercatat,137 jiwa yang meninggal.Tingginya gelombang Tsunami yang begitu extreme di daerah ini menunjukkan bahwa ini juga dikarenakan adanya kontribusi dari Landslide/longsoran disekitar wilayah Riang-kroko tersebut.

DUA POINT PENTING DARI TSUNAMI FLORES,1992
Dari bencana Tsunami Flores yang telah dibahas tadi,terdapat dua point penting yang ditarik sebagai kesimpulan yang khas untuk event ini.Yang pertama,Jumlah perbandingan korban wanita yang meninggal nampak lebih banyak ketimbang yang lelaki,seperti yang nampak pada Pulau Babi;2:1.Pola seperti ini telah teramati,dan bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa ketika bencana datang,Pria terkesan lebih agresif dan responsif untuk menyelamatkan dirinya.Sedangkan wanita lebih cenderung untuk menyelamatkan kaum tetua dan anak-anak.Para wanita lebih bergerak berdasarkan emosi,sehingga seringkali memilih untuk tetap bertahan walau tahu jiwanya terancam.
Point yang kedua;nampak bahwa Vegetasi atau tanaman yang tumbuh atau ditanam di area pesisir(coastal area) dapat secara efektif membantu mengurangi efek merusak akibat Tsunami.atau istilahnya,”Greenbelt”,dapat  melindungi suatu pesisir dari bahaya Tsunami.Namun masih ada juga perkampungan yang porak-poranda,padahal telah memiliki Greenbelt.Mengapa?karena yang ditanam adalah pohon palem,yang notabenenya  memiliki batang dan cabang yang rendah.Sebaiknya,tanaman yang dianjurkan sebagai Green belt adalah tanaman Bakau,yang bisa sangat efektif melindungi pesisir dari bahaya Tsunami.
Sekian tulisan ini saya publikasikan,kiranya dapat menambah wawasan para pembaca nan budiman.Besar ekspetasi saya selaku editor dari tulisan ini,kiranya kita lebih mengenal historis bencana di Negeri kita ini. Untuk segenap kaum muda,Teruslah belajar dan berkarya,bhaktikan jiwa Raga ilmu dan Kecakapanmu demi NUSA dan BANGSA…GO AHEAD!!!
REFERENSI:
http://www.usc.edu/dept/tsunamis/indonesia/flores/
http://www.traveljournals.net/explore/indonesia/map/m3688724/babi_island.html
http://www.usc.edu/dept/tsunamis/indonesia/flores/16.html
http://www.usc.edu/dept/tsunamis/indonesia/flores/3.html
http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eqarchives/year/1992/
http://tsun.sscc.ru/regtsu.htm

Kamis, 07 April 2011 0 komentar

TSUNAMI KRETA,365 AD

Pada Kuliah yang diberikan oleh Pak M.Husni tertanggal 5 April 2011;beliau sempat menyinggung soal sejarah Tsunami.Beliau hanya menyinggung kulitnya tanpa mengupas isinya,sehingga membuat hasrat keingintahuan Lex untuk lebih tahu tentang Sejarah Tsunami melonjak.Lantas,Lex searching aja di Mr.GOOGLE,and bisa Lex simpulkan dari sekian literatur yang Lex baca “n Lex  translate..tapi,ini yang tentang : TSUNAMI akibat gempa Bumi Kreta,365 AD…
Okey,check this out,..!!
TSUNAMI Kreta diakibatkan oleh Gempa bawah laut yang terjadi pada akhir palam tanggal 21 JULI 365 AD di Mediterania Timur,dengan epicenter di sekitar Kreta,dan estimasi awal,Magnitudonya  8.3. Pasti teman2 pada heran kan?..kog lokasi epicenternya tidak dicantumkan dalam koordinat dan magnitudonya kog di”estimasi?”..hmm,awalnya,Lex juga bingung,tapi setelah menilik angka tahun terjadinya kejadian seismic ini,barulah lexx mengerti..” Although there is limited documentation about the earthquake and tsunami that originated in Crete, scientists have been able to track the events through studies on land and underwater”..yah,jadi karena adanya STUDI di darat dan di bawah laut.. scientists and researchers melakukan riset guna mengetahui lebih jauh tentang TSUNAMI KRETA.menurut para ahli,TSUNAMI KRETA sangatlah penting,karena,mengingat kejadian ini menyimpan tonggak sejarah yang penting bagi dunia penelitian gempa Bumi.Hal ini tersurat dalam argumen Professor Philip England, kepala bagian SCIENCE BUMI dari Oxford, dalam  Oxford University Media News,berujar demikian:: “The AD 365 event is important because it is the only earthquake in the Mediterranean where the evidence can be studied on land, rather than being hidden under the ocean. It was one of the most devastating events in the ancient world: destroying cities and drowning thousands of people in coastal regions from the Nile Delta to modern day Dubrovni”
PENYEBAB TERJADINYA GEMPA KRETE DAN TSUNAMI KRETE
Menurut para peneliti nih,om-om kita  dari Oxford University,Gempa Kreta,21 Juli 365 AD tersebut terjadi karena adanya patahan pada jalur sesar di bagian barat Kreta.Area tersebut merupakan bagian dari  Zona Subduksi Hellenic di lantai samudera Mediterania,melengkung dari sebelah barat Yunani hingga Barat daya Turkey..Om-Om peneliti tersebut menemukan area di daratan di pulau Kreta yang mengalami pergeseran,terangkat kira-kira 30 feet.dengan menggunakan radiocarbon,para peneliti tersebut berhasil menghitung perubahan pada formasi tanah yang terjadi pada abad ke-4..
Berdasarkan Bukti-bukti yang didapatkan,para peneliti mengestimasikan,kisaran Magnitudo dari Gempa tersebut antara 8.3-8.5..Namun ketik disandingkan dengan pergeseran tanah akibat gempa tersebut,dimana dislokasinya mencapai rata-rata 65feet,maka para ahli tersebut menyimpulkan,Magnitudo gempa tersebut mendekati 9.3..Ini hampir sama dengan tsunami Aceh,26 december 2004.Namun hal tersebut terkesan berlebihan,sehingga tidak ditetapkan sebagai mega-quake dgn magnitudo 9.3 .

DAMPAK  DARI  TSUNAMI DAN GEMPA KRETA
Gempa tersebut mengirimkan air dalam jumlah yang banyak menyeberangi laut mediterannia bagian Timur.Awal dari tibanya Tsunami,Air laut mengalami pasang surut yang jauh dari garis pantai.Itu merupakan pertanda akan munculnya Gelombang besar alias Tsunami,yang menyeret kapal dan sejumlah hewan laut ke pantai..Masyarakat tak menyadari apa yang bakal terjadi,lantas,mereka berduyun-duyun ke pantai,memungut ikan dan barang pungutan dari kapal yang terseret gelombang.
Gempa tersebut menghancurkan hampir seluruh kota di Kreta dan mengakibatkan kehancuran yang fatal di daerah Yunani bagian selatan.Di Yunani sendiri,lebih dari 5.000 jiwa yang menjadi korban.Daerah pantai di Sicili juga digenangi air akibat Tsunami tersebut,yang meluas samapi ke Cyprus,Lybia,dan Mesir.
Yah,that’s all..sekian narasi dari saya,lexx the Geophysicist..for readers,thanks dah sempat membacanya.Kiranya ilmu pengetahuan kita semakin bertambah,demi kemajuan bangsa tercinta ini,khususnya dalam Bidang GEOFISIKA..salam G45…!!
By: alexander felix taufan parera-GEOFISIKA 45-
“ACADEMY OF METEOROLOGYCAL AND GEOPHYSICAL”
0 komentar

MY DAILY's SCHEDULE (iseng-iseng upload)

05.00-05.10
get up,wash up ur face,SOUND!
05.10-05.45
Brasso; prepare UNIFORM,shoes,etc.
05.45-06.00
atur buku,baca2 dikit
06.00-07.00
NGENET or whatever
07.00-
MANDI,dsbg..
07.45 TEPAT
MINIMAL SUDAH MULAI BERANGKAT

KE KAMPUS..(proven and calculated)










15.00-16.00
take a nap,istirahat otak
16.00-16.50
SANTAI..refresh Otak--NGENET
16.50-18.00
SPORT..(futsal,..jogging senja,or whatever)
18.00-
ANGELUS-,take a bath,etc
18.45-
DINNER wherever,@warteg.com..hehe
19.30-21.00
ULANGI materi siang tadi,!!
21.00-22.00
NGENET
22.00-23.00
prepare for Fight Tomorrow


0 komentar

CHILE's 1960's EARTHQUAKE


Disaster Struck Valdivia Chile on May 22 1960
The Great Chilean Earthquake, the largest seismic event ever recorded, occurred off the south central coast of Chile and caused a devastating tsunami in the Pacific
On May 22, 1960, the earthquake that struck Valdivia Chile had a magnitude of 9.5 on the Richter scale. This is the strongest earthquake ever recorded by instruments in the world. On the previous day, an earthquake with a magnitude of 7.5 struck the city of Concepción which is north of Valdivia.
The second strongest earthquake in the world occurred on December 26 2004 and had a magnitude of 9.3. The epicenter was on the ocean floor near the west coast of Sumatra, Indonesia and caused a deadly tsunami in the Indian Ocean.
The third strongest earthquake occurred on Good Friday, March 27, 1964 in Alaska, an earthquake with a magnitude of 9.2 struck Prince William Sound and caused extensive damage in Anchorage.

Cause of the 1960 Great Chilean Earthquake

There is a subduction zone where the Chile Ridge oceanic plate is slipping under the South American plate. This was a thrust earthquake because the Chilean Ridge plate moved downward. The epicenter was on the floor of the Pacific Ocean, approximately 100 miles off the coast of Chile.

City and Towns Affected by the 1960 Chilean Earthquake

The coastal area of Chile was worst hit from the city of Concepcion spreading southward to Isla Chiloe.
Near the city of Valdivia, several landslides near Tralcan Mountain blocked the outflow of Riñihue Lake. In addition, 18 people were killed and homes were destroyed. The landslides created new challenges which caused immediate action to reinforce dams in the Seven Lakes chain. In the end, the courses of major rivers were changed forever and new lakes were created. At Valparaiso, many buildings collapsed. Extensive damage was done to the industrial city of Concepcion.
The coastal city of Peurto Montt sunk downward and causing the ocean water to rush in.

The Tsunami Caused by the 1960 Chilean Earthquake

The damage caused by the Tsunami far exceeded the destruction resulting from the earthquake itself. The wall of water spread across the Pacific reaching Hawaii, the Philippines, and even Japan.
Within 10 to 15 minutes after the earthquake, the tsunami waves struck the coast of Chile. Waves of approximately 25 meters high (1 meter = 3.28 feet) smashed the coastline and traveled inland for almost half a mile.
In particular, the south end of Isla Chiloe suffered the worst damage because it was closest to the epicenter. Approximately 200 people were killed in that area alone.
Approximately 15 hours later, the tsunami reached the Hawaiian Islands. There was not much damage to most areas except for the city of Hilo on the east side of the Big Island of Hawaii. Ten meter waves wiped out the waterfront and 61 people were killed.
Tsunami waves of similar size hit Japan were 138 people were killed and the Philippines where 32 deaths were reported.

Damage and Death Toll from the 1960 Chilean Earthquake and Tsunami

  • Approximately 130,000 homes and buildings were destroyed.
  • There were 2 million people displaced.
  • The death toll was estimated at 2,000 and 3,000 people injured. (Some sources say as high as 6,000 people killed)
  • Total loss and damage to property was approximately $500 million (1960 valuation)
Since 1960, there have been two earthquakes registering around 8 on the Richter scale. Chile will continue to experience earthquakes because of the subduction activity the South American Plate.

Sources:

  • U.S. Dept. of Commerce Environmental Science Service Administration
  • Extreme Science
 
;