Jumat, 05 Oktober 2012

INSAN BMKG



“. . . the best way to predict the FUTURE is to create it . . . “



Demikian salah satu quote yang menurut saya cukup menarik untuk dicermati. Quote tersebut  entah siapa yang pertama kali mengucapkannya, namun pastinya pertama kali saya dengar pada salah satu kesempatan mengikuti perkuliahan dengan  Bpk. Andi Eka Sakya selaku dosen Etika Profesi saya yang juga menjabat sebagai Sekretaris Utama (SESTAMA) BMKG.


 Alright, I’m just a greenhorn, masih terlalu sedikit hal yang saya ketahui tentang BMKG. Tapi terpacu dan terinduksi aura positif yang senantiasa diberikan oleh pak Andi Eka Sakya pada beberapa kesempatan mendengar kuliahnya membuat saya merasa setidaknya telah menjadi bagian dari pembentukan masa depan BMKG; menjadi “agent of progress” dari BMKG itu sendiri.


Setidaknya, saya juga termasuk sebagai generasi muda Indonesia di mana pada pundak para remaja Indonesia, nasib Bangsa ini dipertaruhkan. Mengutip kembali kata-kata Bung Karno : “for the fighting nations, there’s no Journey end” (tidak ada jalan untuk berhenti dalam memperjuangkan nasib Bangsa ini), sebagai insan muda BMKG, adalah sebuah kewajiban untuk menanamkan dalam jiwa sebuah tekad kuat bahwasannya “for the fighting of BMKG, there is no Journey end!”



Berbicara mengenai masa depan;  sebagai insan muda BMKG tentunya kita sudah tahu setidaknya 99,9% masa depan kita adalah bagian dari masa depan BMKG. Ada sebuah ikatan mikroskopis/ kasat mata yang lahir sebagaimana sebuah system, antara BMKG sebagai instansi dan kita sebagai insannya. Tolok ukur kemajuan BMKG tergantung pada kemajuan insan-insan BMKG tersebut; kemajuan yang termanifestasikan dalam wujud pola pikir dan gagasan/ide cemerlang yang direalisasikan dalam  tindakan holistik. Insan-insan BMKG yang memiliki sinkronisitas antara Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan. Atau meminjam konsep salah seorang pemikir Yunani, Aristoteles , hendaknya kita menjadi insan BMKG yang memiliki argumentasi yang kuat berlandaskan ilmu pengetahuan (logos), bisa berempati pada orang-orang di sekitar kita (pathos), dan  bisa dipercaya segala omongan dan informasi kita (ethos).

Saya pribadi melihat BMKG dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2010-2012) telah mengalami kemajuan yang signifikan. BMKG benar-benar telah berbenah diri;  BMKG semakin mengakar dan mempertegas eksistensinya sebagai Instansi yang bertanggung jawab dalam segala hal atau kejadian yang berkaitan dengan fenomena Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Sedikit nampak bentuk perwujudnyataan dari  “ ab esse ad posse ” – dari ADA menuju BISA; dari penyadaran akan eksistensi menuju pembuktian akan potensi yang dimiliki. Simpelnya, menoleh sekilas, dahulunya bagaimana BMKG mampu berkinerja maksimal jika keberadaannya saja ibarat tamu asing di negeri sendiri. Minimnya cakrawala dan sempitnya cakupan pengetahuan masyarakat tentang BMKG pada dekade-dekade sebelumnya setidaknya ikut  mempengaruhi keterlambatan berkembangnya instansi sekelas BMKG. Bukan sebuah lelucon jika sempat terdengar jargon “BMKG besar karena bencana”, karena memang demikianlah faktanya pada tahun-tahun sebelum 2000an. 

Kini BMKG telah bertransformasi. Reformasi fisis dan restorasi struktural menjadi suatu langkah besar yang menjadi sinyalemen perubahan. Hadirnya figure sekelas Bpk. Andi Eka Sakya yang memprakarsai lahirnya kompartemen baru dalam tubuh BMKG yakni Instrumentasi & Kalibrasi menjadi sebuah quantum leap yang memperjelas fakta bahwa BMKG sedang meng-create masa depan. Sadar bahwa masa depan BMKG adalah tanggung jawab kita bersama, segenap insan BMKG, maka segala upaya, tenaga, doa, dan cinta kita kerahkan demi kemajuan BMKG yang kita huni. Saya sangat setuju dengan salah satu misi yang masih menjadi harapan Pak Andi Eka Sakya mengenai “send out our men (BMKG) go abroad at worldwide level(IOC, IUGG, etc.)”.  Beberapa insan sudah membuktikannya, bahwa orang Indonesia “mampu” pada level dunia pada bidangnya masing-masing; sebut saja Rini Sugiarto (Animator) ataupun Johny Setiawan ( Astronom Indo menetap di Germany). Ini menjadi pemacu sekaligus pemicu semangat bahwa BMKG bisa menjadi instansi besar yang berisikan insan-insan yang benar-benar berkompeten. Memang semua itu tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang tidak singkat; tetapi melihat perubahan besar yang telah nampak di BMKG dalam periode 3 tahun belakangan memberikan spiritualitas baru untuk mampu bertindak progresif.

Bagaimanapun, masa depan BMKG ada di tangan kita, para insan BMKG. Sejauh ketidakmampuan kita untuk memprediksi bagaimana kelaknya BMKG di masa depan, mari kita bangun suatu REALITA bahwa BMKG akan menjadi the Outstanding; yakni dengan membuatnya bukan hanya sebatas membicarakannya! karena THE BEST WAY TO PREDICT THE FUTURE IS TO CREATE IT.


.
Bintaro; 05 Oktober 2012.
(sepulang praktik SEIMOTEK di Kantor Pusat BMKG)

GALERI FOTO :
 Salah satu kendaraan operasional milik BMKG.


 Sempatkan diri berpose di depan logo BMKG dan Simulator Gempa Bumi di Lobby Gedung Lama, BMKG


 Mobile Weather Radar. foto diambil pada salah satu sesi menjelang praktikum SEISMOTEK.

Gedung baru di kantor pusat BMKG. Bukti nyata transformasi BMKG menuju ketangguhan nasional dalam menghadapi Bencana.

Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar

 
;