Selasa, 12 November 2013

SAVOR and SUFFER : sebuah catatan di medio November





“…..Hidup juga butuh Distorsi untuk membuatnya terlihat nyata…”

Medio November 2013. Sebuah catatan advonturir; lebih tepatnya seseorang yang harus survival menghadapi kehidupan monotonnya. Kehidupan tanpa warna yang menarik, datar dan membosankan; setidaknya itu yang dirasakannya.

Dalam perhitungan kalender, November kali ini menjadi bulan penggenapan akan setahunnya berada dan bekerja di bumi perantauannya ini. Dan seperti halnya telinga yang eargasm ketika mendengarkan musik yang indah, demikianpun hidupnya kini seakan berada di titik yang demikian ; savor dan suffer. Nikmat dan sengsara. Sebuah ironi.

Nikmat dirasakannya kala segala kebutuhan hidupnya terpenuhi. Setiap harinya dia berkecukupan. Namun derita mendera kala jenuh menguasai hidupnya, mencuri setiap detik rutinitasnya. Kala hidupnya begitu monoton dan sungguh keadaan dan keberadaannya begitu membatasinya untuk berbuat lebih dari yang diperbuatnya. Terkadang dia butuh distorsi; dia butuh sesuatu yang membuat alter ego nya; dirinya yang lain itu lebih terpuaskan. Dia punya begitu banyak visi dan impiannya, dia bisa menjadi siapapun dalam visionary. Begitu banyak notion dalam imaginasinya yang seakan menyiksanya jika semua itu hanya menjadi fantasi semata selamanya. Segala visi dan notion tersebut menyatu dalam suatu lobus yang tebungkus rapi dan tersimpan dalam dirinya yang lain, dalam alter ego nya. Entah hingga kapan semua itu akan terwujud; mungkin dia butuh distorsi. Mungkin saja. Kalaupun semua itu tetap sebagaimana wujud fantasinya, biarlah menjadi rahasia dia dan kehidupannya. Catatan di tengah November.





Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar

 
;