Selasa, 18 September 2012

MY CHAMBER ; MY ZONE





“ Your chamber is your personality”


Menjadi pelajar rantauan di daerah di mana yang bersangkutan tak punya sanak family, opsi menyewa kamar kost menjadi sebuah keharusan. Ruangan normal seadanya yang selalu menjadi sahabat paling setia; tempat di mana waktu hidup si pelajar banyak dilewatinya dalam kamarnya. Tempat bernanung dari terik siang dan pekatnya malam; peraduan bagi raga yang letih termakan aktifitas seharian di kampus; own paradise bagi si pelajar.


Ornamen di dinding kamarku. Seribu kesan sejuta pesan.



Koleksi parfum favoritku. " THE AXE EFFECT 


Sesungguhnya, entah disadari atau tidak, sebuah pribadi bisa diwakilkan dengan suasana dan deskripsi kamarnya. Simpel, sebuah kamar yang kotor dan berantakan bisa disimpulkan merupakan kamar si pemalas; begitupun sebaliknya. Tidak hanya suasana kamar, isi dari suatu kamar juga bisa mendeskripsikan hobi ataupun hal-hal yang menjadi kesukaan bagi si pemilik kamar. Ketika memasuki sebuah kamar dan di sana terpajang sebuah poster logo Red Devil dengan ukuran super, tentunya yang bersangkutan langsung tahu apa klub sepakbola favorit si pemilik kamar. Demikian, hal simple yang cukup menguatkan asumsi bahwa “chamber describe the owner”; sebuah kamar mendeskripsikan pemiliknya.
Tak terelakkan bahwa kamar dan si pemilik kamar pastinya punya kenangan tersendiri; bergantung dari frekuensi waktu hidup yang dihabiskan si pemilik kamar di dalam kamarnya. Dinding-dinding kamar, kasur, bantal, dsb; menjadi kawan sejati yang tak bersuara namun bisa bertutur dikala si pemilik kamar sendirian dan ber soliloquy (berbicara sendiri/merenung); bermonolog dengan dinding kamar atau apapun yang terpajang di sana. Singkatnya, kamar bisa menyimpan sejuta memory dan mendengar segala keluhan saat penghuninya bermonolog ketika kepalanya menyentuh bantal dan insomnia mengerogoti tubuh dan pikirannya. Segala memory ketika penghuninya melewati masa muda dan masa-masa penuh perjuangan untuk menyelesaikan pendidikan. Kelak ketika kariernya telah dalam genggaman di masa tua nanti, segala potret kamar si penghuninya yang sekarang akan menjadi media untuk mengantar dirinya flashback ke masa di mana kita sedang berjuang untuk menjadi who he wants to be.
So am i. Agar segala kenangan takkan terhapus waktu, saya mencoba mengabadikannya melalui postingan ini. Dengan satu ekspetasi, kelak ketika mimpi telah terengkuh dan hidup pribadi saya sepenuhnya dalam kendali saya, mungkin segala yang ada di sini bisa menghidupkan kembali system syaraf pengingat saya akan segala memory yang saya lewatkan bersama kamar kost ini.








Ad astra per aspera. Sampai ke bintang dengan jerih payah.

Bintaro; sabtu 08 Sept.2012.
Pkl.09.00 while listening to : The USED ( Burning Down The House)

Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar

 
;