“. . . the best way to predict the FUTURE is to create it . .
. “
Demikian salah satu quote yang menurut saya cukup menarik
untuk dicermati. Quote tersebut entah
siapa yang pertama kali mengucapkannya, namun pastinya pertama kali saya dengar
pada salah satu kesempatan mengikuti perkuliahan dengan Bpk. Andi Eka Sakya selaku dosen Etika
Profesi saya yang juga menjabat sebagai Sekretaris Utama (SESTAMA) BMKG.
Alright,
I’m just a greenhorn, masih terlalu sedikit hal yang saya ketahui tentang
BMKG. Tapi terpacu dan terinduksi aura positif yang senantiasa diberikan oleh
pak Andi Eka Sakya pada beberapa kesempatan mendengar kuliahnya membuat saya
merasa setidaknya telah menjadi bagian dari pembentukan masa depan BMKG;
menjadi “agent of progress” dari BMKG
itu sendiri.
Setidaknya, saya juga termasuk
sebagai generasi muda Indonesia di mana pada pundak para remaja Indonesia,
nasib Bangsa ini dipertaruhkan. Mengutip kembali kata-kata Bung Karno : “for the fighting nations, there’s no
Journey end” (tidak ada jalan untuk berhenti dalam memperjuangkan nasib
Bangsa ini), sebagai insan muda BMKG, adalah sebuah kewajiban untuk menanamkan
dalam jiwa sebuah tekad kuat bahwasannya “for the fighting of BMKG, there is no
Journey end!”
Berbicara mengenai masa depan; sebagai insan muda BMKG tentunya kita sudah
tahu setidaknya 99,9% masa depan kita adalah bagian dari masa depan BMKG. Ada
sebuah ikatan mikroskopis/ kasat mata yang lahir sebagaimana sebuah system,
antara BMKG sebagai instansi dan kita sebagai insannya. Tolok ukur kemajuan
BMKG tergantung pada kemajuan insan-insan BMKG tersebut; kemajuan yang
termanifestasikan dalam wujud pola pikir dan gagasan/ide cemerlang yang direalisasikan
dalam tindakan holistik. Insan-insan
BMKG yang memiliki sinkronisitas antara Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan. Atau
meminjam konsep salah seorang pemikir Yunani, Aristoteles , hendaknya kita
menjadi insan BMKG yang memiliki argumentasi yang kuat berlandaskan ilmu
pengetahuan (logos), bisa berempati
pada orang-orang di sekitar kita (pathos),
dan bisa dipercaya segala omongan dan
informasi kita (ethos).
Saya pribadi melihat BMKG dalam kurun
waktu 3 tahun terakhir (2010-2012) telah mengalami kemajuan yang signifikan.
BMKG benar-benar telah berbenah diri;
BMKG semakin mengakar dan mempertegas eksistensinya sebagai Instansi yang
bertanggung jawab dalam segala hal atau kejadian yang berkaitan dengan fenomena
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Sedikit nampak bentuk perwujudnyataan
dari “
ab esse ad posse ” – dari ADA menuju BISA; dari penyadaran akan eksistensi
menuju pembuktian akan potensi yang dimiliki. Simpelnya, menoleh sekilas,
dahulunya bagaimana BMKG mampu berkinerja maksimal jika keberadaannya saja
ibarat tamu asing di negeri sendiri. Minimnya cakrawala dan sempitnya cakupan
pengetahuan masyarakat tentang BMKG pada dekade-dekade sebelumnya setidaknya ikut mempengaruhi keterlambatan berkembangnya
instansi sekelas BMKG. Bukan sebuah lelucon jika sempat terdengar jargon “BMKG besar karena bencana”, karena
memang demikianlah faktanya pada tahun-tahun sebelum 2000an.
Kini BMKG telah bertransformasi.
Reformasi fisis dan restorasi struktural menjadi suatu langkah besar yang
menjadi sinyalemen perubahan. Hadirnya figure sekelas Bpk. Andi Eka Sakya yang
memprakarsai lahirnya kompartemen baru dalam tubuh BMKG yakni Instrumentasi
& Kalibrasi menjadi sebuah quantum
leap yang memperjelas fakta bahwa BMKG sedang meng-create masa depan. Sadar bahwa masa depan BMKG adalah tanggung
jawab kita bersama, segenap insan BMKG, maka segala upaya, tenaga, doa, dan
cinta kita kerahkan demi kemajuan BMKG yang kita huni. Saya sangat setuju
dengan salah satu misi yang masih menjadi harapan Pak Andi Eka Sakya mengenai “send out our men (BMKG) go abroad at worldwide
level(IOC, IUGG, etc.)”. Beberapa
insan sudah membuktikannya, bahwa orang Indonesia “mampu” pada level dunia pada
bidangnya masing-masing; sebut saja Rini Sugiarto (Animator) ataupun Johny
Setiawan ( Astronom Indo menetap di Germany). Ini menjadi pemacu sekaligus
pemicu semangat bahwa BMKG bisa menjadi instansi besar yang berisikan
insan-insan yang benar-benar berkompeten. Memang semua itu tidaklah mudah dan
membutuhkan waktu yang tidak singkat; tetapi melihat perubahan besar yang telah
nampak di BMKG dalam periode 3 tahun belakangan memberikan spiritualitas baru
untuk mampu bertindak progresif.
Bagaimanapun, masa depan BMKG ada di
tangan kita, para insan BMKG. Sejauh ketidakmampuan kita untuk memprediksi
bagaimana kelaknya BMKG di masa depan, mari kita bangun suatu REALITA bahwa
BMKG akan menjadi the Outstanding;
yakni dengan membuatnya bukan hanya sebatas membicarakannya! karena THE BEST
WAY TO PREDICT THE FUTURE IS TO CREATE IT.
.
Bintaro; 05 Oktober 2012.
(sepulang praktik SEIMOTEK di Kantor Pusat BMKG)
GALERI FOTO :
Salah satu kendaraan operasional milik BMKG.
Sempatkan diri berpose di depan logo BMKG dan Simulator Gempa Bumi di Lobby Gedung Lama, BMKG
Mobile Weather Radar. foto diambil pada salah satu sesi menjelang praktikum SEISMOTEK.
Gedung baru di kantor pusat BMKG. Bukti nyata transformasi BMKG menuju ketangguhan nasional dalam menghadapi Bencana.
0 komentar:
Posting Komentar