Tulisan
ini bermula dari rasa penasaran tentang kondisi fisik dari suatu kesatuan
sistem monitoring Gempabumi dan Tsunami Ina-TEWS.
Sebagai
kuli tremor khususnya pemburu goncangan lempeng tektonik Bumi, entitas sistem
ina-TEWS sangat membantu karier saya. kelancaran proses monitoring hingga mitigasi
bencana sangat bergantung pada sistem ini.
Terbiasa
pasif menanti goncangan Bumi dan langsung menyantap waveform digital, saya
penasaran sekiranya bagaimana gambaran umum proses fisis hingga memudahkan saya
melihat waveform pergerakan tanah di lokasi yang digoyang gempa.
Penasaran
saya terjawab, setidaknya terwakilkan oleh beberapa foto jepretan langsung di
salah satu Shelter ina-TEWS yang berlokasi di Kabupaten Mukomuko, provinsi
Bengkulu.
pemilihan lokasi shelter yang walau extreme namun demi tendensi jauh dari gangguan aktivitas manusia guna meminimalisir mikroseismic dan man-made seismic.
1. Sensor Accelerometer
Triaxial Seismic Accelerometer (TSA 100S).
Pada cover sensor tertulis TITAN.
Pada permukaan sensor, tertulis TSA 100S.
Sekiranya tidak membingungkan dalam membedakannya.
2. Sensor Seismometer
Biasanya tersimpan rapi dalam box demi menunjang
keamanan sensor yang highly sensitive.
Sensor Trillium 120P.
3. Digitizer
0 komentar:
Posting Komentar