MENGUNJUNGI PLUTO
Oleh : Alexander Felix Taufan Parera
@lexfourel
Satu pekan di medio Juli 2015 menyita atensi masif
warga Bumi, terutama para pecinta Sains antariksa. Tanggal 14 Juli 2015 kemarin
menjadi torehan sejarah dalam usaha manusia mencari jawaban yang lebih luas
tentang antariksa. Silahturahmi ke tetangga (yang masih) satu galaksi,
mengunjungi si Pluto. “ Pluto just had its first visitor! Thanks NASA - it's a great day for discovery and
American leadership ”, demikian ucapan selamat dari Presiden Amerika, Barrack
Obama yang disampaikan melalui akun twitter
resminya.
Setelah penantian 9 tahun lebih, akhinya Pluto
mendapat kunjungan resmi pada tanggal 14 Juli 2015 kemarin. Diluncurkan
dari Cape Canaveral Air Force Station di
Florida pada tanggal 19 Januari 2006, New Horizons kini telah tiba mengitari
Pluto.
Ini bukan seperti kisah-kisah ekspansi heroik
tentang penaklukan wilayah atau territorial baru, seperti kisah Alexander Agung
atau kisah Jenghis Khan. Kunjungan ini lebih berkesan seperti mengunjungi ‘rumah’
baru dengan arsitektur berbeda dan belum dihuni.
Rasa ingin tahu manusia menjadi bahan bakar utama
dalam ekspedisi mesin Spacecraft New
Horizons ini. Dwayne Brown, juru bicara NASA, menegaskan bahwa program
antariksa New Horizons ini menghantar umat manusia menuju sesuatu yang
sebelumnya kabur kini telah menjadi lebih fokus dan jelas.
New Horizons
NASA meluncurkan New Horizons dengan misi untuk
mengetahui lebih tentang Pluto. Bersama New Horizons, disematkan berbagai pertanyaan
tentang Pluto, “ seperti apa atmosfer Pluto? Tersusun dari apa atmosfer Pluto
dan bagaimanakah karaketristik material penyusunnya? Seperti apa gambaran
permukaan Pluto? Apakah ada struktur geologi berukuran super di sana?
Bagaimanakah partikel angin Matahari (Solar
wind) berinteraksi dengan atmoser Pluto?.” Semua pertanyaan ilmiah tersebut
diselipkan di dalam pesawat luar angkasa New Horizons.
Pada New Horizons terdapat tujuh jenis instrument
berbeda yang masing-masingnya digunakan untuk menjawab pertanyaan berbeda.
Tujuh jenis instrument tersebut antara lain Ralph, Alice, REX, LORRI, SWAP,
PEPSSI, dan SDC.
Ralph merupakan Spectometer Inframerah untuk
memetakan warna, komposisi, dan peta thermal dari Pluto. Alice juga
Spectometer, yang berbeda dengan Ralph, Alice menggunakan sinar Ultraviolet
untuk menganalisa komposisi dan struktur atmosfer Pluto serta atmosfer di
sekitar Charon dan objek lainnya di dalam Sabuk Kuiper.
REX (Radio
Science Experiment) merupakan radiometer pasif, LORRI (Long Rangge Reconnaissance Imager) merupakan kamera teleskopik
yang bisa memperoleh data geologi resolusi tinggi. SWAP (Solar Wind Around Pluto) dan PEPSSI (Pluto Energetic Particle SpectometerScience Investigation)
merupakan Spectometer untuk melihat bagaimana interaksi atmosfer Pluto terhadap
angin Matahari dan mengukur komposisi dan densitas ion pada atmosfer Pluto.
Sedangkan, SDC (Student Dust Counter)
merupakan instrument pelengkap untuk mengukur banyaknya debu yang masuk ke Spacecraft New Horizons selama
perjalanannya mengelilingi luar angkasa.
Silahturahmi Tiga Miliar Mil
New Horizons akhirnya berhasil menjawab beberapa
pertanyaan tentang Pluto. Seperti apa atmosfer Pluto. Dengan pemetaan
menggunakan infra merah, kini jelas bahwa pada beberapa bagian Pluto mengandung
Methana. Di Pluto juga terdapat pegunungan es dengan tinggi 11.000 kaki atau
sekitar 3.500 meter, hamper setinggi gunung Kerinci. Singkatnya, sependapat
dengan juru bicara NASA, Dwayne Brown, keberhasilan New Horizons merupakan
lompatan bersejarah lainnya bagi umat manusia.
Namun, saya pribadi masih penuh tanda tanya besar
tentang semesta ini. What’s Next? Apa selanjutnya? Sambil membayangkan posisi
kita (Bumi) dengan Pluto saat ini, saya pun berasumsi bahwa masih ada jarak
yang maha luas yang masih bisa kita ‘kunjungi’. Masih banyak objek yang lebih
jauh dari Pluto yang bisa kita ‘silahturahmi’. Berkunjung, ‘main-main’ dengan
tujuan tertentu. Melihat-lihat barangkali ada ‘cinderamata’ yang bisa di bawa
pulang. Cinderamata yang paling berharga tentunya : ilmu pengetahuan.
Manusia, melalui Science, terus mencari dan mencari."Hal
yang paling berkesan tentang space
(luar angkasa) adalah, setiap kali manusia ke sana untuk mencari, maka akan
menemukan sesuatu yang baru dan menarik.setiap kali ke sana. Itulah bagian
terbaiknya," demikian tulis sebuah akun twitter @SarcasticRover sebagai
tanggapan terhadap kesuksesan New Horizons mendapat gambaran lebih jelas
tentang Pluto.
Salam.
0 komentar:
Posting Komentar