Naskah dan foto by : RED CADET
Pada hari Senin, 11 Mei 2015, taruna/i prodi Geofisika dari
Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) Jakarta
berkesempatan melakukan studi praktik yang lebih holistic tentang Sistem
Peringatan Dini Tsunami (Tsunami Early Warning System), yang berpusat di kantor
BMKG, Kemayoran, Jakarta.
Pusat Gempa
Bumi dan Tsunami
Kedeputian
Bidang Geofisika
Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika
Jl. Angkasa
1 No. 2, Kemayoran, Jakarta Pusat 10720
Telp.
021-424 6321, 021-654 6316, 021-654 2983
Fax.
021-6542983
Dengan waktu
pembelajaran yang dialokasikan kurang lebih 4 jam efektif ( di luar jam makan
siang dan istirahat), masing2 kelompok yang terdiri dari 9 taruna/i diberi
kesempatan untuk belajar langsung tentang system peringatan dini Tsunami.
Adapun,
kelompok saya berkesempatan belajar tentang
D1.) Proses Seismik (Seismic Procesing – SEISCOMP3)
D1.) Proses Seismik (Seismic Procesing – SEISCOMP3)
D2.) Back
Up Seismc Processing (JOPENS)
D1. ) Proses Seismik
Secara
keseluruhan, Proses seismic pada system peringatan dini Tsunami di BMKG masih
menggunakan Seiscomp3, dengan versi yang terbaru, versi Seattle 2014.
Menggunakan Modul
MT-Light (moment tensor light) yang
berfungsi untuk menentukan mekanisme sumber dan menentukan Magnitude.
Algoritma
yang digunakan adalah W-Phase. (dari P onset sampai
Sebelum Surface wave)
W-Phase
merupakan fase gelombang yang sangat panjang (dengan periode yg panjang).
Picking secara automatic, dan bisa dilakukan paling cepat 6 menit (jauh lebih cepat dari Golden time 20 menit).
Picking secara automatic, dan bisa dilakukan paling cepat 6 menit (jauh lebih cepat dari Golden time 20 menit).
Ketika ada
gempa dengan Magnitude minimum 5.5
M, maka system secara automatic akan menghitung W-Phase dengan frekuensi yg
sangat rendah.
STA/LTA
(Short/Long Time Average = observed)
contoh hasil autamtic untuk event gempa Halmaera, 15 November 2014.
Contoh hasil picking dan analisa group 3 kelompok 1 (Bagus, Yogha, Alexander)
D2. BACK UP SEISMIC
Kita belajar
mengoperasikan TOAST (Tsunami Observation and Simulation Terminal),
yaitu merupakan sebuah pemodelan Tsunami dengan tool bernama EasyWave.
Secara keseluruhan, kita mengerjakan 2
langkah, yakni :
1. Input Parameter dari event . (Create event)
1. Input Parameter dari event . (Create event)
2. Simulasi
dari kejadian event yang telah kita create
Berikut
beberapa gambar/foto hasil dari group 3 kelompok 1 (bagus-Yogha-Alexander)
Kita menggunakan
event Gempa Flores, 12 Desemeber 1992, dengan parameter sebagai berikut :
Epicenter :
8.42 S; 121.930 E
Magnitude :
7.5
Depth : 15
km
Strike : 61
Dip : 32
Slip : 64
Rupture
length/width : 100 km x 50 km.
Sekian dan Terimakasih.
waktunya beristirahat.
terimakasih untuk ilmu dan pengetahua baru hari ini.
SALAM GEOSCIENTIST
0 komentar:
Posting Komentar