Rabu, Oktober 09 2013. just a little PATIENCE
Sehari selepas dinas malam; 24 jam off-duty dan saya benar-benar bosan
menjalani hidup yang seperti ini. Entah, sepekan belakangan, rasa Bosan ini
semakin memupuk dan bertumpuk; bertambah tanpa terobati sedikitpun. Mungkin dikarenakan
situasi, kondisi, dan lingkungan di Kota nan kecil ini begitu sangat tak
aktraktif; datar tanpa warna tiada variasi.
Tuntaskan pagi hingga siang dengan
tidur-bangun-nonton tv-tidur lagi. Semuanya serasa hambar; serasa 24 jam dalam
hidup ini begitu sia-sia. Apalagi jika membayangkan begitu banyak manusia lain
seusia saya yang begitu bebas dan merdeka, mengisi waktu mereka dengan quality time versinya masing-masing.
Sedangkan saya?
Biasanya, kalo bosan sudah kepalang
tanggung, suntuk menghalau kantuk hingga tak bisa tidur nyenyak, maka
pelampiasannya pada music cadas lawas
favorit saya. Dan siang hari ini pun, alternative playlist saya pada beberapa
tembang lawas dari Limp Bizkit. Ada track “eat
you alive” yang dulu SD saya paling suka karena video clip’nya, ada juga track it’ll be OK, lonely world, my way,
dan 1 track dari album terbarunya, “Gold
Cobra”. Pokoknya, lagu-lagu ini yang paling mengerti kondisi hati dan
fikiran saat ini.
***
Senja. Terik siang telah berganti amber di langit barat. Dan Bosan pun
masih menjadi momok menjengkelkan; sehari dan sepekan belakangan.
18:00 seperti biasa, saya sempatkan diri
untuk berdoa Angelus; sebuah tradisi
iman Katolik yang masih saya pegang hingga detik ini. Di penghujung Angelus,
saya titipkan perbincangan singkat tentang jenuh yang menggerogoti hidup saya.
Well… saya tak minta solusi pada Sang Pencipta; cuman sekedar curhat singkat,
bebas lepas tanpa protes berlebih.
***
Malam. Selepas makan malam, tanpa
direncanakan dan sedikit abnormal, dengan air seember dan beberapa kali timba,
saya siram halaman kecil nan asri di depan rumdin. Lantas muncul ide untuk
membuat taman kecil di sudut yang kelihatannya tak terurus. Langsung malam ii
juga, mencari beberapa bongkah batu untuk pagar taman yang masih saya rencanakan
tersebut. Dan semua aktiftas mala mini ditemanio alunan music Slowrock lawas
dari Steelheart (she’s gone),
Scorpion(send me an angel), Haloween(windmill), dan Patience-nya
G’n R.
Ada apa ini? Tumben bukan track-track Swedish House Mafia yang jadi teman malam ini.
Ada apa ini? Tumben bukan track-track Swedish House Mafia yang jadi teman malam ini.
Bahkan saking terbawa suasana, gitar
akustik yang sudah 1 pekan ini terbungkus manis dalam case nya menunggu pembeli yang katanya mau membelinya; malam ini
malah menjadi pelampiasan jemari saya. Tuntaskan hasrat ngulik track Patience- nya Guns n Roses.
Sepertinya ‘patience’ lah yang menjadi jawaban untuk permenungan saya sepekan
ini. Patience- lah yang menjadi kunci
agar saya bisa bertahan dan mengatasi keadaan ini. Good. Setidaknya setelah bermesraan dengan harmonica chord, rhytm,
pola melody serta barisan lyric dari ‘patince’ malam ini, fikiran saya
menjadi terbuka. Terbuka secukupnya untuk mengatasi dunia saya dan kesehariannya
yang membosankan. Setidaknya bisa menjawab pertanyaan saya tentang “apa yang
harus saya perbuat sehingga 24 jam sehari ini tidak terkesan begitu lama?” Oke
lah, ten ggelamkan diri dalam kesibukan. Tapi, kesibukan yang seperti apa kah?
saya renungkan kembali unplanned activities yang telah saya lewati malam ini.Ada sedikit sisipan Opus manuale dari “kerja pos Jumat sore” yang dahulu saya dapatkan di seminari. Ada sedikit sisipan “ngulik lagu” seperti dahulu di kala kita dituntut untuk bisa bermain music dengan hanya mengandalkan pendengaran bukan mencontek chord dan tablature dari Internet. Aktivitas singkat di malam ini seakan membawa saya flashback ke masa-masa dalam penjara suci. Masa-masa yang penuh kenikmatan dalam menikmati schedule hidup yang benar-benar padat tapi berimbang di segala aspek, 5 S.
saya renungkan kembali unplanned activities yang telah saya lewati malam ini.Ada sedikit sisipan Opus manuale dari “kerja pos Jumat sore” yang dahulu saya dapatkan di seminari. Ada sedikit sisipan “ngulik lagu” seperti dahulu di kala kita dituntut untuk bisa bermain music dengan hanya mengandalkan pendengaran bukan mencontek chord dan tablature dari Internet. Aktivitas singkat di malam ini seakan membawa saya flashback ke masa-masa dalam penjara suci. Masa-masa yang penuh kenikmatan dalam menikmati schedule hidup yang benar-benar padat tapi berimbang di segala aspek, 5 S.
Finally,
thanks Lord. Setidaknya malam ini saya bisa tidur sambil tersenyum, setelah
mendapat jawaban akan apa yang harus saya perbuat agar hidup ini tidak
membosankan seperti sepekan ini. Terimakasih My Almighty. Hold my hand and keep me safe;Tuan Ma Bunda jaga no se, tengo lia no di
tana Rantau sini. Malam Bae ooo..
Late night on Kepahiang. 22:19
Late night on Kepahiang. 22:19
0 komentar:
Posting Komentar