Jumat; 27 Juli 2012
23.42
Malam yang fantastis. Detik waktu menunjuk 18 menit lagi menuju pergantian hari. Sunyi. Sepi. Sendirian di kamar ; sejak pkl.21.00 bertahan di depan laptop. Tuntaskan 3 episode terakhir serial favorit saya, PRISSON BREAK, yang belum sempat saya nonton karena berbenturan waktu UAS. Rate of Exchange. Killing your number. The Final Break.
Sejak episode awal serial ini, skenario yang disuguhkan oleh sang sutradara Paul Scheuring; yang dibalut dengan aksi sang bintang, Michael Scofield (Wentworth Miller) yang super smart; saya pribadi benar-benar interest bahkan ke taraf Hyper-interest dengan serial Prisson Break. Alur cerita yang panjang dan rumit namun tidak membosankan serta butuh penalaran dan konsentrasi lebih jika kita ingin memahami setiap adegan yang disuguhkan.
Puncaknya dari ke IV season dan 81 episode; yang paling mengesankan saya; dan bahkan tidak saya duga sebelumnya; adalah adegan pada episode terakhir yakni FINAL BREAK. Terlebih khusus pada durasi waktu 1:14:10 sampai 1:14:53. Disana dikisahkan akhir dari semua kisah Michael Scofield sejak pelarian di Fox River berujung pada satu realita dan konsekuensi yang harus dihadapinya; yakni KEMATIAN. Tragis sekaligus mengecewakan bagai saya pribadi; seorang tokoh favorit saya malah harus mati; padahal di setiap kesulitan sesulit apapun; bahkan yang sedekat sepersekian inch dengan kematian, Scofield selalu memiliki ide briliant untuk mengatasi problemanya hingga dia kan lolos dari maut. Namun mengapa, pada akhirnya; dia harus mati, sedangkan tokoh lainnya (teman-temannya yang kabur dari Fox River) menikmati masa-masa KEBEBASAN mereka.
Saya pribadi kurang setuju dengan pemikiran sang sutradara, Paul Scheuring yang menorehkan kisah kematian Scofield. Namun saya bertanya-tanya dan coba merenung. Mungkin, semua jawaban bermuara pada satu alas an; yakni PENGORBANAN; sacrifice !
Scofield yang telah menjadi seorang ayah; akhirnya mengorbankan hidupnya berakhir di pusat generator listrik di penjara wanita dalam usahanya membebaskan Sara Tancredi, sang istri tercinta. Pengorbanan untuk suatu ‘Kehidupan’ yang baru. Pengorbanan “cinta” yang agak berbeda dengan cinta yang lain versi Shakespeare (Romeo- Juliet); yang menurut saya terkesan berlebihan; ikut-ikutan mati atas nama cinta. Di sini, Scofield memberi contoh tentang sebuah pengorbanan yang nyata; yang real dan faktual sesuai dengan kerasnya dunia. Dia menepiskan ego’nya untuk tetap hidup demi istrinya dan si buah hati, Michael Jr. Pengorbanan yang bukan atas nama cinta semata; yang karena cinta kemudian ikutan mati, tapi lebih karena memang itulah ‘PILIHAN” hidup. Whatever happened; Life’s must go on !
kamar sepi;
@Van_Lexander21
0 komentar:
Posting Komentar