Tubuh lelah tanpa aktivitas berarti.
Fikiran berada di titik penuh kebosanan. Psikis terbebani; jiwa ingin
memberontak karena ritme hidup yang stagnan.
Daripada memaki dan menggumam tak jelas,
coba sedikit theraphy mendengarkan
musik dari berbagai koleksi album favorit. Mulai dari musik progressive dari album ‘chocolate starfish’dan ‘Results May Vary’ hingga ‘Gold Cobra’-nya Limp Bizkit; ‘grenade hearts’-nya Greenday; ‘Murdered Love’-nya P.O.D; ataupun musik
romantic pop yang easy listening khas Maroon 5; Coldplay; Lifehouse, ataupun
Rhymestyle khas’nya Wiz Khalifa, Kirko Bangz, Tinnie Tempah, dan Rapper2
favorit lainnya, tetap saja semua itu tidak mendatangkan eargasm. Masih tetap jenuh. Bosan.
Hingga pada akhirnya, back to the Basic. Kembali kepada fitrah kehidupan yang dasariah
bahwasannya pemilik sesungguhnya dari Hidup yang saya jalani ini adalah Dia, Pater Noster sang Maha Kuasa. Justru
dalam kesendirian, kebosanan, ketakberdayaan, dan berbagai suffers yang lain, Dia mencoba memberitahu bahwa dalam Hidup,
bijaksanalah dalam memilih. Coba bertanya dalam diri, apa yang sudah kau
perjuangkan? Apa yang kau kejar dalam hidup? Cenderung kita sudah melakukan
segala hal yang kita inginkan, tapi tetap saja Bosan dan Jenuh melanda. “all
God does is watching us and
KILL US when we get boring” - (Chuck Palahniuk),
maka sangatlah berbahaya jika membiarkan
rasa bosan ini terus menguasai hari-hari saya.
Tapi setidaknya, di senja di awal April
2014 ini, Tuhan telah menekan tombol F4 , “refresh” kehidupan yang
dititipkannya pada saya. Mungkin 1 makna yang bisa saya tangkap, “ketika hidup
dilanda persoalan yang kadang simple namun begitu membebani, just take a breath
then Talking to GOD “
**** Kamar Merah Jambu. catatan di awal
April , 2014 ***
0 komentar:
Posting Komentar